Sabtu, 14 April 2012

SISTEM PERS DI KOREA UTARA


Korea Utara merupakan negara yang konsisten memegang teguh ajaran Marxis sebagai ideologi negaranya. Hal ini menjadikan Korea Utara sebagai negara yang tertutup dari dunia internasional, juga dengan kontrol dari pemerintahnya yang sangat kuat dan berkuasa terhadap rakyatnya. 
            Begitupun dengan kebebasan berekspresi atau mengeluarkan pendapat bagi rakyat yang juga dikekang habis-habisan. Padahal dalam UU Pers pasal 67 dikatakan masyarakat memiliki kebebasan berbicara, publikasi, berkumpul, demonstrasi, dan asosiasi. Namun pada kenyataannya hak kebebasan dalam berpendapat hanya diperbolehkan dalam hal mendukung pemerintah dan partai yang berkuasa. Orang yang berani mengkritik atau melawan pemerintah akan dihukum penjara, bahkan hukuman mati.
            Pengekangan kebebasan berpendapat dan berekspresi ini berarti pemerintah Korea Utara sangatlah membelenggu kebebasan pers. Media massa harus selalu tunduk pada pemerintah karena sebenarnya media yang ada di sana adalah media yang dibentuk oleh pemerintah sendiri. Pihak swasta tidak diperbolehkan memiliki perusahaan media massa. Orang-orang yang bisa mengakses berita hanyalah para anggota Partai Buruh. Saluran televisi dan radio selalu menayangkan acara pemerintah.
            Karena penguasaan pemerintah terhadap media massa yang begitu kuat, media massa yang ada kemudian menjadi alat propaganda untuk menyosialisasikan ajaran komunisme sebagai ideologi Korea Utara, juga memberitakan prestasi-prestasi pemerintah dalam usahanya menyejahterakan rakyat atau bahkan tentang program nuklirnya. Dengan begitu, akan sangat terlihat bahwa media massa yang ada di sana sangatlah mendukung pemerintah.
            Korea Utara tidak memperbolehkan media asing masuk ke wilayah negaranya, karena itu Korea Utara benar-benar terisolasi dari dunia luar. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa banyak hal-hal asing yang bisa mengganggu stabilitas dalam negeri. Berita-berita yang masuk ke Korea Utara harus diatur dan melalui seleksi oleh pihak pemerintah, sehingga rakyat tidak mengetahui berbagai berita terkini dari luar negeri selama berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
            Dalam hal media cetak, Korea Utara memiliki beberapa surat kabar yang diterbitkan untuk kalangan tertentu.  Misalnya untuk kalangan buruh atau pekerja, ada surat kabar Nodong Simmun (Harian Pekerja) dan K Lloja (The Pekerja). Ada pula surat kabar yang diterbitkan untuk guru dan tentara. Surat kabar tersebut sengaja dibagikan kepada masyarakat sebagai alat propaganda pemerintah.
            Dari uraian di atas tadi, dapat diketahui bahwa Korea Utara menggunakan sistem pers soviet komunis. Pers dikuasai pemerintah dan partai dan menjadi sarana propaganda penyebaran ideologi komunis dan sosialisasi kebijakan pemerintah dan partainya kepada rakyat dengan berita-berita yang selalu mendukung pemerintah. Hal ini menyebabkan salah satu fungsi pers yaitu sebagai pengawas dan pengontrol pemerintahan tidak berjalan sama sekali. Selain itu pers di Korea Utara memiliki prinsip sebagai media yang bebas dan bertanggung jawab, namun yang dimaksud adalah bebas dari kaum borjuis dan bertanggung jawab pada partai. (dari berbagai sumber)

oleh : Muthi Fatihah (110910101005) untuk memenuhi tugas kuliah Komunikasi Internasional 

CATATAN PERSPEKTIF KOMUNIKASI INTERNASIONAL



Dilihat dari tujuannnya, ada 3 perspektif kominikasi internasional:
1.      Perspektif DIPLOMATIK
·         Secara interpersonal, kelompok kecil, face to face
·         Sebagai wahana memperjuangkan kepentingan nasional masing-masing negara
·         Tujuan: untuk bekerja sama atau menyelesaikan konflik, memelihara hubungan bilateral dan multilateral, memeperkuat posisi tawar ataupun meningkatkan reputasi
·         Hambatan komunikasi: terganggunya kepentingan salah satu negara, perbedaan pola keyakinan atau ideologis, turut campur urusan luar negeri, sengketa/ konflik
2.      Perspektif JURNALISTIK
·         Melalui media cetak dan elektronik
·         Menjadikan komunikasi sebagai alat kontrol terhadap kekuatan sosial dan politik
·         Dibutuhkan peran negara yang netral sebagai gatekeeper yang mengontrol arus info, ex: dibentuknya kantor berita bersama untuk menyaring info dari negara maju namun tidak efektif
·         Juga sering digunakan sebagai propaganda
3.      Perspektif PROPAGANDA
·         Melalui media massa
·         Tujuan : mengubah kebijakan dan kepentingan suatu negara termasuk untuk menanamkan gagasan ke dalam benak masyarakat negara lain untuk memperluas dukungan atau mengubah sikap dan pandangan terhadap suatu gagasan atau peristiwa

Kamis, 12 April 2012

Catatan Komunikasi Internasional


PROPAGANDA INTERNASIONAL
            Propaganda adalah usaha sistematis yang bertujuan untuk mengubah sikap, pandangan, dan tindakan suatu kelompok sasaran. Propaganda dilakukan melalui simbol-simbol verbal, tulisan, dan perilaku dengan menggunakan media massa. Istilah lainnya adalah informasi publik dan diplomasi publik.

PERBEDAAN JURNALISTIK DENGAN PROPAGANDA
1.      Jurnalistik        : berisi informasi yang mendeskripsikan suatu kejadian atau peristiwa berdasarkan fakta yang ada tanpa adanya pretensi lain
2.      Propaganda     : info diarahkan untuk tujuan atau kepentingan pihak tertentu dengan menggunakan normaa atau kode etik

FAKTOR PENDORONG
1.      Semakin dihindarinya penggunaan kekuatan militer dalam upaya penyelesaian konflik internasional
2.      Meningkatnya posisi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
3.      Perkembangan sarana informasi

KLASIFIKASI PROPAGANDA
1.      NAME CALLING
2.      GLITTERING GENERALITY
3.      TRANSFER
4.      PLAIN FOLKS
5.      TESTIMONIAL
6.      SELECTION
7.      BRAND WAGON
8.      FRUSTATION SPACEGOAT

BENTUK PROPAGANDA
1.      Pelibatan melalui penanaman
Misal: menempatkan jurnalis yang dibayar pemerintah pada media
2.      Pelibatan  melalui persetujuan à media massa
Faktor: besaran, kepemilikan, dan orientasi keuntungan media massa, pengarug perikalanan, kebutuhan akan narasumber pemerintah, dan tekanan tidak formal.

Catatan Politik Pemerintahan Eropa (2 April 2012)


TERPECAHNYA DUNIA MENJADI DUA BLOK
Siapa yang bertanggung jawab terhadap pecahnya dunia? (barat vs timur, vietnam utara vs vietnam selatan, korea utara vs korea selatan, NATO vs pakta warsawa)
            Orang akan melihat sejarah perang dunia ke II yang diawali oleh Hitler di Jerman yang mengobrak-abrik kawasan eropa pada Perang Dunia II. Di Jerman pulalah perang dingin berakhir pada 1990an yang ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin. Itu sebabnya dikatakan dimulai di Jerman, diakhiri di Jerman pula.

Siapa yang bersalah?
1.      Hitler
2.      Jenderal Eisenhower
            Jika ia tidak menghentikan pasukan Perancis dan Inggris menuju Berlin, mungkin pasukan Uni Soviet tidak akan masuk Berlin juga. Namun jika ditelusuri dengan seksama maka kesalahan itu bisa dilimpahkan kepada AS, Inggris, dan Perancis di satu pihak dan Uni Soviet di pihak lain. Apalagi sembila bulan sebelum PD II usai, keempat negara sekutu ini mengeluarkan protokol London (12 September 1944) yang membagi Jerman ke dalam beberapa zona dan mengatur siapa yang berhak menguasai masing-masing zona. Sejarah menunjuk bahwa pembagian Jerman dalam empat zona pendudukan yang disepakati dalam protokol London yang menjadi cikal bakal terbaginya eropa dalam blok barat dan blok timur (The Berlin Controvercy)