1.
Pendahuluan
Negara Singapura terletak di
ujung selatan Semenanjung Malaya, 137 km dari utara khatulistiwa. Negara ini
terpisah dengan Malaysia di selat Johor utara, dan dari kepulauan Riau dengan
Selat Singapura selatan. Letak geografis Singapura memang sangat strategis
sehingga pernah menjadi pangkalan militer Inggris pada masa Perang Dunia II dan
menjadi kota pelabuhan dagang.
Awalnya
Singapura bernama Temasek yang dalam bahasa Jawa artinya adalah ‘Kota Laut’.
Kemudian setelah lepas dari penjajahan Inggris, Temasek berganti nama menjadi
Singapura yang berasal dari bahasa Melayu, arti Singapura adalah ‘Kota Singa’. Singapura
juga dihuni oleh berbagai macam etnis, terdiri dari etnis China, Melayu, India,
berbagai keturunan Asia, dan Kaukasoid yang berjumlah sekitar lima juta orang
hingga saat ini.
Walaupun
Singapura memiliki luas wilayah yang sangat sempit dan sumber daya alam yang
tidak begitu melimpah, Singapura mampu menjadi salah satu negara maju di kawasan
Asia Tenggara. Singapura berhasil mendapat gelar negara dengan pertumbuhan
ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB 17,9% pada pertengahan 2010
setelah berkurang -6,8% pada kuartal keempat tahun 2009. Sebagai negara maju,
Singapura mendapatkan peringkat pertama dalam Indeks Kualitas Hidup, yang
merupakan terbaik di Asia dan peringkat sebelas di dunia. Perkiraan PDB
Singapura tahun 2012 mencapai $194.918 miliar, atau $40.336 perkapita.
Gambar
1.1 Singapura sebagai salah satu negara maju di dunia
Kemajuan
Singapura ini sangatlah kontras apabila dibandingkan dengan Indonesia. Luas
wilayah Singapura memang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Indonesia,
apalagi melihat kekayaan alamnya. Kekayaan alam Indonesia jauh lebih berlimpah
dibandingkan dengan Singapura yang kecil dan jumlah penduduknya sangat sedikit.
Indonesia
merupakan negara besar di kawasan Asia Tenggara yang letak geografisnya sangat
strategis sehingga pada masa lampau Indonesia banyak disinggahi oleh
pedagang-pedagang dari Eropa, China, dan Arab, hingga akhirnya Indonesia
terjajah selama berabad-abad. Indonesia memiliki luas wilayah yang luas, baik
darat maupun laut. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah,
seperti hasil laut, hasil hutan, pertambangan, pertanian, dan lain sebagainya.
Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di
dunia yang artinya memiliki banyak tenaga untuk membangun Indonesia menjadi
negara yang unggul daripada negara-negara lainnya.
Namun Singapura ternyata lebih beruntung
daripada Indonesia yang terlahir kaya namun tetap menjadi negara berkembang
setelah sekian lama. Singapura ternyata lebih berhasil membangun negaranya
menjadi sangat maju tanpa harus bergantung dengan kekayaan alam semata.
Singapura juga memiliki sumber daya manusia yang sangat berkualitas sehingga
jumlah penduduk yang sedikit itu mampu membangun negaranya menjadi lebih makmur
mengalahkan Indonesia dengan jumlah penduduk besar namun masih lemah secara
sumber daya manusia.
Lalu
apa saja faktor yang menyebabkan Singapura mampu menjadi negara yang unggul
walaupun tidak didukung oleh sumber daya alam yang cukup? Tulisan ini akan
mengulas hal-hal yang menjadi faktor yang mendukung kemajuan Singapura sehingga
diharapkan hal-hal tersebut dapat menjadi inspirasi bagi kita bangsa Indonesia
untuk menjadi lebih maju.
2.
Pembahasan
Kemajuan Singapura tidak dapat dipisahkan oleh peran besar sosok Lee Kuan Yew. Ia
telah menjadi Perdana Menteri sejak tahun 1959, sebelum bergabung dengan
Malaysia. Sebagai elite People Action Party (PAP), ia juga
dikenal sebagai pemimpin yang otoriter dan mampu mempertahankan kekuasaan tujuh
periode berturut-turut (1963, 1968, 1972. 1976, 1980, 1984, dan 1988)
Pada
tahun 1961, Tunku Abdul Rahman, Perdana Menteri Malaysia mengemukakan idenya
untuk membentuk Malaysia menjadi sebuah federasi dari beberapa negara, yaitu
Federation of Malaya, Singapore, Brunei, Kalimantan Utara (sekarang Sabah), dan
Sarawak. Akhirnya, pada 16 September 1963 Malaysia berdiri, yang di dalamnya
terdapat sebelas negara anggota Federation of Malaya, Singapura, Sabah, dan
Sarawak.
Namun
karena banyak perbedaan yang terjadi antara pemerintah Malaysia dengan
pemerintah Singapura, akhirnya Singapura memutuskan berpisah dengan Malaysia
pada 9 Agustus 1965, melalui proses referendum.
Saat
berpisah dengan Malaysia, Singapura merupakan negara kecil yang keadaan
ekonominya masih setara dengan Chile, Argentina, dan Mexico. Tapi sekarang
dalam perkembangannya, pendapatan
perkapita Singapura telah lima kali lebih banyak dari negara-negara tersebut.
Gambar
2.1 Kondisi Singapura pada tahun 1965
Walau
dengan keadaan negara yang serba kekurangan pada saat itu, Lee Kuan Yew tetap
optimis mampu membangun negaranya. Menurut Lee Kuan Yew, kunci keberhasilan
Singapura dalam menjadi negara maju adalah karena tekad dan kerja keras dari
rakyatnya. Lee Kuan Yew memimpin negaranya seperti memimpin sebuah perusahaan,
yang membutuhkan tekad, kerja keras, dan displin tinggi. Jadi tidak heran kalau
ia menerapkan sistem pemerintahan yang otoriter demi mencapai tujuan-tujuan
negaranya.
Strategi
pembangunan yang digunakan oleh Lee Kuan Yew adalah bina bangsa (nation building) dan orientasi pembangunan pada pertumbuhan
ekonomi. Ia memilih proses bina bangsa karena Singapura merupakan negara kecil
yang multietnis yang selalu rawan konflik. Dengan melakukan bina bangsa, ia
menanamkan semangat nasionalisme yang tinggi terhadap rakyatnya. Jika rasa
nasionalisme benar-benar tertanam secara kuat dalam tiap individu, niscaya
tidak akan ada konflik-konflik karena perbedaan etnis, agama, ataupun bahasa,
sehingga diharapkan rakyat akan tetap terintegrasi dan memunculkan kestabilan
untuk mendukung pemerintah.
Kemudian
yang kedua adalah orientasi pembangunan pada pertumbuhan ekonomi. Dengan orientasi
pembangunan seperti ini maka pemerintahnya akan menerapkan kebijakan publik
yang rasional dan selalu memikirkan efisiensi dan efektivitasnya.
Hal pertama
yang dilakukan oleh pemerintah Singapura adalah menutup saluran demokrasi,
karena demokrasi dianggap sebagai penghambat pembangunan. Apalagi dengan
komposisi negara yang multietnis dan dikhawatirkan akan memunculkan konflik
sosial. Karena itu pemerintah Singapura tersentralisasi demi mencapai efisiensi
dan juga menetapkan aturan-aturan yang keras dan tegas. Misalnya aturan-aturan
untuk menekan kelompok oposisi dan pembatasan hak berpendapat bagi rakyat.
Hukuman akan selalu didapat apabila ada orang-orang yang menentang kebijakan
pemerintah. Penerapan sistem otoritarian tersebut ternyata berhasil untuk
mewujudkan ketertiban dalam negara Singapura, melaksanakan pasar ekonomi
terbuka, dan pemerintahan yang bebas korupsi.
Mengapa
rakyat Singapura tetap bertahan dengan otoriterisme yang diterapkan pemerintah
Singapura saat itu? Apakah rakyat tidak melakukan perlawanan? Dapat kita lihat
sebagai contoh, di Indonesia terjadi peristiwa Mei 1998 berupa demonstrasi
besar-besaran yang akhirnya mampu menggulingkan pemerintahan Orde Baru yang
otoriter dan memunculkan era reformasi.
Hal itu
terjadi karena apa yang telah dilakukan oleh pemerintah Singapura semata-mata
demi memajukan dan menyejahterakan rakyat Singapura itu sendiri, walaupun harus
dengan jalan antidemokrasi dan otoriter. Dengan pemerintahan yang otoriter
tersebut pemerintah Singapura telah terbukti mampu membangun negaranya menjadi
negara maju dan mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya. Dengan demikian, tidak
ada alasan bagi rakyat Singapura untuk tidak mendukung pemerintahnya. Demokrasi
dinilai layak dijalankan pada sebuah negara dengan kehidupan ekonomi dan
politik yang stabil dan kondisi warga negaranya yang sudah berpendidikan.
Sadar
akan pentingnya pengetahuan sebagai penentu kesuksesan masa depan, pendidikan
kemudian menjadi salah satu fokus pembangunan pemerintah Singapura. Sistem
pendidikan yang diterapkannya pun berorientasi pada minat dan bakat siswa
sehingga mampu mengembangkan potensi para siswanya.
Keunikan
pendidikan di Singapura yang maju adalah karena bahasa pengantarnya yang
multibahasa (bahasa Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil) karena warga
negaranya yang multietnis pula. Selain itu kurikulum pendidikan di Singapura
juga sangat berorientasi pasa semangat wirausaha yang sangat mementingkan
adanya inovasi, kreasi, juga kemampuan berkompetisi para siswanya. Silabus dan
kurikulum yang ada selalu dievaluasi oleh Departemen Pendidikan. Mereka selalu
menyisipkan hal-hal baru ke dalam silabusnya agar pendidikan dan pengetahuan
siswanya di sana selalu up to date. Setelah lulus dan memasuki dunia
kerja pemerintah memberikan banyak pelatihan kerja yang profesional hingga
mampu mengembangkan keterampilan siswa-siswanya.
Walaupun
Singapura merupakan negara maju yang rata-rata penduduknya sudah mampu,
pemerintah tidak lantas menyamaratakan semua dengan menetapkan biaya pendidikan
yang mahal, tapi tetap memberikan keringanan bagi warganya yang tidak mampu
dengan memberikan beasiswa. Biaya sekolah di sana pada dasarnya cukup murah,
hanya saja diperlukan sedikit tambahan biaya untuk sarana penunjangnya seperti
buku, atau transportasi.
Gambar
2.2 Kegiatan belajar mengajar di Singapura
Hal yang
mendukung kemajuan pendidikan Singapura adalah kualitas tenaga pengajar dan
perhatian pemerintahnya terhadap guru. Pemerintah memberikan gaji yang memadai
bagi guru dan dosen sehingga minat warganya untuk menjadi guru sangat besar.
Bahkan yang berminat menjadi guru di sana tidak hanya berasal dari dalam negeri
sendiri tapi juga dari luar negeri.
Dari
ulasan tadi, dapat dilihat bahwa terdapat dua pandangan yang telah berhasil
dipatahkan oleh Lee Kuan Yew, yaitu semakin lama berkuasa, akan semakin korup,
dan seorang diktator tidak akan mampu menyejahterakan rakyat. Selama ini image
seorang diktator adalah berkuasa demi kepentingan pribadi dan kelompok semata,
yang cenderung korup dan rakyat menderita karenanya. Namun Lee Kuan Yew
berhasil membuktikan bahwa suatu negara juga bisa maju dan sejahtera walaupun
tanpa demokrasi dan pemerintahan yang otoriter.
Setelah
negaranya menjadi maju, Lee Kuan Yew sebagai pemimpin tidak lantas lupa diri.
Ia tetap menjadi sosok yang sederhana, bersih, jujur dan bebas korupsi. Ia rela
memotong gajinya sendiri dan menaikkan gaji para pejabat yang lain.
Sebenarnya
gaya kepemimpinan Lee Kuan Yew tidak jauh berbeda dengan Soeharto, yaitu
pemimpin yang otoriter. Mereka berdua pun mampu membawa negaranya ke arah
kemajuan pada masa itu, namun ada satu kekurangan yang luput dari perhatian
Soeharto, yaitu melakukan regenerasi kepemimpinan. Setelah Lee Kuan Yew tidak
lagi menjabat, ia menyerahkan kepemimpinan pada orang kepercayaannya, yaitu Goh
Chok Tong. Sementara Lee Kuan Yew menjabat sebagai Menteri Senior sehingga
secara tidak langsung ia masih mengendalikan negara melalui Goh Chok Tong.
Sebenarnya
dibalik itu, ia juga telah menyiapkan masa depan Singapura dengan melakukan
regenerasi kepemimpinan kepada anaknya, Lee Hsie Long yang dikenal sebagai ‘Big
Lee’. Regenerasi yang dilakukan Lee Kuan Yew terhadap anaknya sendiri bukan
semata-mata nepotisme belaka, namun karena kemampuan dan kerja keras anaknya
sendiri. Tidak heran jika dunia mengakui bahwa Big Lee lebih hebat daripada
ayahnya. Ia pun berhasil mempertahankan kemajuan yang telah diperoleh Singapura
yang berjuang dari nol hingga seperti sekarang ini.
Ada satu
petikan dari Lee Kuan Yew Kuan Yew yang menurut saya sangat berkesan dan merupakan
kunci dari keberhasilan Singapura mencapai kemajuan. Pada New York Times, Lee
Kuan Yew pernah berkata,”If I had oil and gas I’d have a different people,
with different motivations and expectations, it’s because we dont have oil and
gas and they know that we don’t have, and they know that this progress comes
from their efforts, so please do it and do it well.”
3.
Kesimpulan
Singapura pada masa awal
berdirinya bukanlah sebuah negara maju. Ia hanya sebuah negara kecil yang
pernah dijajah oleh Inggris dan dijadikan pusat perdagangan dan pangkalan
militer. Singapura memiliki wilayah yang sangat sempit dan sumber daya alam
yang tidak melimpah. Kemajuan Singapura tidak dapat dipisahkan oleh peran sosok
Lee Kuan Yew sebagai seorang founding fathers Singapura. Ia menerapkan
pemerintahan yang otoriter untuk menciptakan kestabilan sosial politik di
negaranya yang terdiri dari berbagai etnis yang rawan konflik, demi
kelangsungan pembangunan Singapura itu sendiri. Selain hal tersebut, Lee Kuan
Yew juga sangat memperhatikan pendidikan warga negaranya. Kualitas pendidikan
di Singapura memang sangat bermutu, terbukti dari keunggulan para lulusannya.
Pemerintah Singapura juga sangat memperhatikan kesejahteraan guru sehingga
mereka mempunyai tenaga pengajar yang berkualitas. Dibalik itu semua, kunci
keberhasilan Singapura pada dasarnya adalah tekad dan kerja keras para
rakyatnya di tengah segala keterbatasan yang ada, mereka mempunyai disiplin
yang tinggi dan penuh semangat untuk mencapai kesejateraan dan memajukan negaranya.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku
Information
Division, Ministry of Communications and Information. 1985. Singapore Facts and Pictures 1985. Singapore :
Ministry of Communications and Information
Internet
Anonim. (2012, Mei 12). Lee Kuan Yew. Dipetik Mei 17, 2012, dari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas: http://id.wikipedia.org
Anonim. (2012, Mei 12). Singapura. Dipetik Mei 17, 2012, dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia
bebas: http://id.wikipedia.org
Ilham, M. (2012, Mei 17). Diktator Itu Bernama Lee Kuan Yew .
Dipetik Mei 20, 2012, dari Kompasiana: http://www.kompasiana.com
Muharromah, D. O. (2010, Januari 14). Analisis Pemikiran Politik Lee
Kuan Yew: Hubungan Strategis Antara Otoriterisme, Demokrasi, dan Kebijakan
Pembangunan. Dipetik Mei 20, 2012, dari All About Domestic and
International: http://go-one-go.blogspot.com
Seth Mydans, W. A. (2007, Maret 29). Lee Kuan Yew, Founder of
Singapore, Changing with Times. Dipetik
Mei 17, 2012, dari New York Times: http://nytimes.com
Subardo, R. (2012, April 17). Antara Soeharto, Mahathir, dan Lee Kuan
Yew. Dipetik Mei 17, 2012, dari Kompasiana: http://kompasiana.com
Zakaria, F. (1994, April ). A Conversation With Lee Kuan Yew.
Dipetik Mei 17, 2012, dari Foreign Affairs: http://www.foreignaffairs.com
semoga lndonesia segera melakukan perbaikan2 yg signifikan amiin ya Allah Tuhan penguasa semesta alam.
BalasHapusaamiin... ^^
HapusMantap gan! lumayan nambah pengetahuan :D
BalasHapusmampir di blog ane juga ya gan :D rifqiakram.blogspot.com
aku gak maksd.....
BalasHapusSEMOGA Indonesia punya kemajuan SEKAYAKNYA SINGAPURA....
BalasHapusHOPE IT COME TRUE...
SEMANGAT.
Hebat bener nih,,,
BalasHapuspermisi ya gan
BalasHapusokeyprofits
saya sudah coba dan rasakan keuntungannya
sekarang giliran anda untuk merasakan dan menikmati keuntungannya
modal 100 rb kita bisa untung jutaan rupiah hanya dalam 1 minggu.
deposit 10 USD untung 1,5% perhari
deposit 100 USD untung 2% perhari
dan kita dapat bonus 5% untuk seiap member baru yg kita rekrut
daftar dari url sya
http://www.okeyprofits.com/register.php?ref=mhdadi27
atau hubungi 082166643133
kern banget singapura ya ,,, moga aja indonesia punya pemerintahan kayak singapura pasti bisa lebih baik lagi.... padahal kita punya sumber daya alam yang luas
BalasHapusIndonesia rakyatnya di nina bobo kan dengan kekayaan alam(emang bener sih kaya) tapi bikin rakyatnya lupa bahwa peran serta masyarakat membangun , dan Sumber Daya Manusia itu yg lebih penting jangan cuma melulu menadahkan tangan kepada pemerintah... Sedangkan SDA bisa habis.. Minyak aja sekarang Impor(produksi sedikit konsumsi semakin banyak) kok masi belagu sok kaya.?
BalasHapusSingapore kaya APBN nya dari pajak penghasilan pajak industri, perdagangan jasa, pelabuhan dll.. Bukan mengandalkan kekayaan alam... Bukan malah rakyatnya menghabiskan duit APBN buat kendaraan pribadi.?
BalasHapusWalaupun begitu saja saya tidak jga sedikitpun setuju kenaikan harga bbm terlalu besar ataw turun harga terlalu tajam. Sebagai rakyat hendaknya tidaklah pragmatist👍👑.
BalasHapusKalo indonesia payahlah, liat aja kualitas sdm nya
BalasHapusInfo yg menarik.... Singapure negara kecil dg multi etnis, infrastrukrur yg lebih baik peninggalan Inggris... Anugrah dapatkan pemimpin yg yg anti korup, sederhana dan tegas... Sangat jauh berbeda dg Negeri kita.....
BalasHapusSiip banget, semoga indonesia mempunyai sdm yang lebih baik agar bisa lebih maju dari pada singapura
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMenurut saya Indonesia begitu luas..jadi agak sulit...coba saja kalau Indonesia sebesar pulau jawa.atau Bali..atau pulau yg
BalasHapuslainnya saya yakin pasti sudah jdi negara paling maju.. tp itulah unik nya Indonesia...bineka tunggal Ika...yg mungkin sulit di lakukan negara lain..hidup NKRI