Latar Belakang
Sampah merupakan masalah lingkungan
maupun sosial yang selama ini kurang mendapat perhatian serius dari
masyarakatnya. Sampah tersebar di berbagai tempat. Banyak tempat yang dijadikan
oleh masyarakat sebagai pembuangan sampah. Tempat-tempat tersebut seperti
sungai, selokan, dan di pesisir laut. Tumpukan sampah yang ada tidak dikelola
dengan baik sehingga akan berakibat pada masalah lingkungan seperti polusi
udara, polusi air, dan polusi tanah.
Sampah terdiri atas dua macam yaitu
sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik seperti sisa makanan,
kotoran hewan dan berbagai macam daun sedangkan sampah anorganik seperti besi,
plastik, gabus dan kertas. Sampah organik dapat dihancurkan dan dekomposisi di
tanah. Namun yang menjadi permasalahan adalah sampah anorganik yang tidak dapat
berdekomposisi dengan tanah.
Kertas merupakan contoh dari sampah
anorganik yang tidak dapat terurai dengan sendirinya. Sampah kertas banyak di
lingkungan lembaga pendidikan, perkantoran, maupun rumah tangga. Sampah kertas
hanya dibiarkan menumpuk tanpa di daur ulang atau hanya dikumpulkan pada
pengepul barang bekas. Kemudian hasil yang dikumpulkan di pengepul ini tetap
sebagai bahan utuh seperti koran yang digunakan sebagai pembungkus makanan dan
bahan pokok di pasar.
Sampah kertas yang dihasilkan di
berbagai tempat ini berakibat pada rusaknya lingkungan alam. Hal ini yang
memunculkan ide untuk mengolah sampah kertas lebih lanjut. Selain berdampak
pada lingkungan juga akan berdampak pada sosiologi dan pembangunan pada
masyarakat
1. Pendahuluan
Kertas[1]
adalah suatu bahan yang tipis dan rata yang dihasilkan oleh kompresi serat yang
berasal dari pulp. Pulp[2]
berasal dari serat tumbuhan seperti kayu, bambu, padi, dan tumbuhan lain yang
mengandung serat, tetapi pada umumnya yang sering digunakan untuk bahan baku
kertas adalah kayu. Penciptaan kertas pada masa lalu merupakan suatu perubahan
besar bagi kehidupan, khususnya bagi dunia tulis menulis yang turut
mempengaruhi peradaban dunia.
Seiring dengan berjalannya waktu,
kertas tak hanya digunakan untuk menulis saja. Kertas kini telah menjadi bagian
dari kehidupan manusia yang mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan hampir
di setiap aktivitas manusia selalu membutuhkan kertas, seperti sebagai
pembungkus makanan, tas belanja, tissue, sarana untuk menulis, melukis,
mencetak buku, kalender, koran, pamflet, dan lain-lain.
Dalam jangka panjang,
aktivitas-aktivitas tersebut dapat menghasilkan banyak kertas yang tidak
terpakai dan akan menumpuk dengan percuma. Sampah kertas kemudian menjadi salah
satu penyumbang sampah yang jumlahnya cukup banyak. Bahkan saat ini, jumlah
sampah kertas dan produk turunannya meliputi 25% dari seluruh sampah yang ada
di pembuangan sampah.[3]
Padahal kertas merupakan jenis sampah anorganik yang tidak bisa dihancurkan
oleh organisme dan mengandung bahan-bahan kimia sebagai campurannya, seperti
sulfat dan chlorin.
Sebagian orang mungkin hanya akan membuang
begitu saja kertas yang tidak ia gunakan lagi, dan sebagian orang lainnya
menjual kertas-kertas bekasnya pada pengepul barang bekas. Oleh para pengepul
kertas-kertas tersebut memang ada yang
dijual lagi untuk didaur ulang pabrik kertas dan menjadi kertas baru,
atau ada juga daur ulang kertas untuk kerajinan tangan, namun sebagian lainnya,
seperti kertas koran bekas misalnya, mereka jual lagi pada pedagang sebagai
pembungkus barang dagangannya, yang pada akhirnya juga dibuang percuma dan
menjadi sampah lagi.
Lagipula kertas-kertas bekas
tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan bila digunakan sebagai pembungkus
makanan, selain karena kertas itu sendiri sudah tidak hiegenis, juga yang
mengandung banyak tinta seperti kertas koran, ternyata mengandung timbal yang
berbahaya jika masuk ke tubuh manusia.
Bagi seorang pelajar ataupun
mahasiswa, kertas juga telah menjadi kebutuhan pokok yang sulit tergantikan.
Mahasiswa pasti banyak membutuhkan kertas untuk kegiatan tulis menulis,
mencatat, juga mengerjakan tugas kuliah yang tidak sedikit membutuhkan kertas.
Namun akhirnya kertas-kertas itu banyak yang terbuang percuma karena sudah
tidak terpakai lagi, padahal masih bisa dimanfaatkan jika kita kreatif dalam
mengolahnya.
Dari permasalahan yang telah diuraikan
di atas, kemudian muncul sebuah ide untuk bisa mendaur ulang sendiri
kertas-kertas itu menjadi produk yang lebih berguna, yang diharapkan dapat
mengurangi sampah sehingga dapat mewujudkan lingkungan yang lebih baik. Apalagi
sebagai mahasiswa yang banyak menghasilkan sampah kertas, untuk mendapatkan
kertas-kertas bekas sangatlah mudah. Selain itu penerapan ide untuk mendaur
ulang kertas ini merupakan realisasi dari sedikit keterampilan yang kami dapat
dari sekolah dulu, yang kami rasa bisa berguna tidak hanya bagi kami saja, tapi
juga bagi lingkungan sosial pada umumnya, yaitu dengan membantu mengurangi
sampah kertas.
2. Dampak
Dampak
yang ditimbulkan akibat sampah kertas:
Sampah yang berupa kertas memiliki
berbagai dampak di lingkungan yang berakibat pada permasalahan sosial di
masyarakat. Beberapa dampak negatif akibat penumpukan sampah seperti gangguan
kesehatan, menurunnya kualitas
lingkungan, menurunnya estetika lingkungan dan menghambat pada pembangunan
negara. Dampak yang ditimbulkan inilah yang mendorong agar manusia lebih
memperhatikan keadaan lingkungan sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Dampak
adanya penumpukan sampah kertas diantaranya adalah:
1. Gangguan
Kesehatan.
Tumpukan
sampah yang banyak menandakan banyaknya limbah yang tersebar. Limbah ini akan
berdampak pada kesehatan manusia seperti penyakit menular yang berasal dari
tikus yang akan menyebarkan infeksi.
2. Menurunnya
kualitas lingkungan.
Tanah yang
pada awalnya meiliki kesuburan yang tinggi menjadi tidak subur lagi jika tumpukan
sampah dibiarkan berserakan di tanah yang subur.
3. Menurunnya
estetika lingkungan
Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan
menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata. Keindahan menjadi
penting dan berdampak pada masyarakat seperti nilai keindahan yang dimiliki
oleh masyarakat terhadap sesuatu akan berkurang.
4.
Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan,
mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata
tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak
menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang
berarti devisa negara juga menurun.[4]
Dampak yang
ditimbulkan akibat pengelolaan sampah kertas:
1.
Dampak lingkungan
Sampah merupakan salah satu masalah bagi masyarakat pada umumnya. Dampak
negatif yang ditimbulkan akibat penumpukan sampah menjadi maslah yang serius
pada lingkungan. Sampah kertas sulit terurai dalam tanah sehingga pengelolaan
sampah menjadi penting. Sampah yang menumpuk diakibatkan oleh produksi yang
menggunakan kertas. Lingkungan lembaga pendidikan merupakan lembaga yang dekat
dengan “kertas”. Mulai dari kertas HVS sampai koran maupun karton. Jika sampah-sampah
ini dapat dikelola kembali maka lingkungan hidup menjadi lebih baik. Tanah yang
subur akan tetap subur jika tidak ada lagi sampah kertas yang membebaninya.
Ekosistem pada lingkungan akan terjaga dengan baik. Nilai keindahan juga akan
meningkat jika sampah tidak lagi bertebaran di sembarang tempat. Usaha foto
copy merupakan industri yang dekat dengan sampah kertas. Dengan adanya usaha
pengelolaan kertas menjadi barang yang lebih berguna seperti vas bunga maupun
gucci akan berdampak baik bagi lingkungan.
2.
Dampak Ekonomi
Pengelolaan sampah kertas menjadi
benda yang lebih berguna seperti vas bunga dan gucci akan memiliki nilai
ekonomi. Barang-barang hasil pengelolaan sampah kertas ini dapat
didistribusikan serta dipasarkan kepada masyarakat. Sampah kertas yang dianggap
tidak memiliki kegunaan lagi jika dikelola dengan baik akan berdampak ekonomi
bagi masyarakat luas.
3.
Dampak sosial
Pengelolaan sampah kertas dapat
dilakukan secara bersama dengan masyarakat sekitar. Melalui kerjasama yang
dibangun akan membentuk hubungan masyarakat yang baik pula. Usaha foto copy
dapat menyalurkan sampah kertasnya pada industri pengelolaan sampah kertas
tetapi tidak hanya usaha foto copy saja, seluruh masyarakat dapat menyalurkan
sampah kertasnya pula. Setelah sampah terkumpul maka industri pengelolaan akan
melakukan tahap berikutnya yaitu merubah sampah kertas menjadi kerajinan
tangan. Usaha ini dilakukan dengan bantuan masyarakat sehingga ketika semua
komponen saling bekerja maka terbentuklah hubungan yang baik dan kerjasama
diantara masyarakat itu sendiri. Damapk lain yang ditimbulkan adalah terbukanya
lapangan kerja bagi masyarakat sehingga kesejahteraan masyarakat dapat dicapai.
4.
Dampak Pembangunan
Usaha baru yang dibuka untuk pengelolaan sampah ini akan membuka kesempatan
kerja baru di lingkungan masyarakat sekitar. Lapangan kerja baru terbuka bagi
masyarakat sekitar. Masyarakat yang pada awalnya tidak memiliki pekerjaan
memiliki kesempatan untuk menjadi pekerja di industri pengelolaan sampah
kertas. Kesejahteraan masyarakat dapat tercapai. Masyarakat yang awalnya tidak
memiliki penghasilan untuk dirinya sendiri maupun lingkungan sekitar menjadi
seseorang yang memiliki penghasilan untuk menghidupi dirinya maupun orang yang
berada di sekitarnya. Jumlah pengangguran akan berkurang terlihat dari
terserapnya tenaga kerja yang terampil dan siap untuk dipekerjakan di industri
pengelolaan sampah kertas.
3. Pembuatan
Kerajinan dari Kertas Bekas
Bahan
:
-
Kertas bekas (koran, kertas sisa fotocopy, kertas bekas lainnya)
-
Lem kayu
-
Air
-
Cutter
-
Benda yang dijadikan cetakan (dijadikan contoh pola), seperti gentong, vas bunga, patungm dan sebagainya.
-
Wadah tempat lem kayu
Cara
Pembuatan:
1.
Kertas bekas yang ingin digunakan dipotong (disobek) menjadi ukuran sedang
ataupun kecil. (Sesuai dengan selera).
2.
Lem kayu diletakkan dalam wadah, kemudian diberi air, dan diaduk hingga
menyatu. Hal ini diperuntukkan agar menghemat lem, kemudian agar lebih menempel
pada kertas bekas.
3.
Siapkan benda yang ingin dijadikan cetakan, (seperti gentong, vas bunga,
patung, dst.) .
4.
Kemudian kertas yang sudah disobek (dipotong menjadi ukuran sedang atau kecil)
di celupkan ke dalam wadah larutan lem kayu, pastikan kertas tersebut terkena
lem dengan rata, kemudian tempelkan kertas tersebut ke bagian luar dan bagian
bawah benda cetakan (seperti gentong, vas bunga, patung, dst.) . Lakukan hal
ini berulang-ulang hingga seluruh bagian terlapisi dengan kertas bekas tadi dan
membentuk lapisan-lapisan. Dan tunggu hingga kering.
5.
Setelah kertas bekas yang dilapisi lem membentuk lapisan yang cukup tebal di bagian
luar cetakan dan benar-benar kering, kemudian buat sayatan di salah satu sisi
lapisan kertas bekas tersebut. Sayatan itu ditujukan agar cetakan tersebut
dapat dikeluarkan dari dalam lapisan kertas bekas tadi. Pastikan agar lapisan
kertas yang siap disayat itu memiliki ketebalan yang tidak begitu tipis dan
juga tidak begitu tebal.
6.
Setelah lapisan kertas bekas tersebut disayat dan cetakan dikeluarkan, satukan
kembali bekas sayatan-sayatan pada lapisan kertas yang sudah membentuk seperti
cetakan yang diinginkan yaitu dengan merekatkan kembali bagian yang terpisah
akibat sayatan. Kemudian lapisi kembali dengan kertas bekas yang telah
dicelupkan ke dalam larutan lem.
7.
Terus lapisi lapisan kertas dengan menempelkan kertas bekas yang disobek dan
dicelupkan ke dalam larutan kayu hingga lapisan kertas bekas hasil cetakan
tersebut memiliki ketebalan yang hampir sama dengan benda cetakan aslinya atau
setidaknya benda tersebut cukup kokoh.
8.
Jika telah mencapai ketebalan yang diinginkan, kemudian biarkan hingga larutan lem kayu mengering.
9. Setelah kering, kita dapat menghias bagian
luarnya agar tampak menarik sesuai dengan kreativitas kita, seperti mengecatnya
dan menghiasnya sesuai dengan apa yang kita inginkan.
4. Kesimpulan
Sampah
merupakan suatu bahan yang dibuang atau terbuang sebagai hasil dari aktivitas
manusia maupun hasil aktivitas alam. Secara garis besar, sampah dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu sampah organik dan anorganik. Yang menjadi masalah
adalah sampah anorganik yang tidak dapat berdekomposisi dengan tanah seperti
contohnya kertas.
Kertas merupakan bahan yang sering
digunakan sehari-hari yang sering dijumpai di lembaga pendidikan, perkantoran
maupun rumah tangga. Karena sering digunakan setiap harinya, banyak juga
kertas-kertas yang tidak terpakai lagi. Kertas-kertas ini akan menumpuk dan
menjadi sampah.
Kalau mendengar hal ini pasti yang
terpikirkan adalah dampak negatifnya. Memang banyak sekali dampak negatif dari
sampah kertas ini baik dari gangguan kesehatan, rusaknya lingkungan sosial
sampai menghambat pembangunan negara. Tetapi kalau sampah kertas ini dapat
diolah dengan sebaik-baiknya, akan meminimalisir dampak negatif dari sampah
kertas tersebut. Tidak hanya itu, sampah kertas ini jika diolah dapat mempunyai
dampak positif.
Salah satu cara untuk mengolah sampah kertas
sehingga mendapatkan dampak positif tersebut adalah dengan cara membuat
kerajinan tangan yang cantik yaitu
membuat vas bunga, gucci, patung dan lain sebagainya. Dengan bahan yang
mudah ditemukan dan murah dan dengan cara pengolahan yang mudah dapat
memberikan dampak positif pada kertas sampah tersebut, yaitu dalam lingkungan
hidup akan terjaga lebih baik lagi, meningkatnya ekonomi karena sampah kertas
yang berupa vas bunga, patung dan gucci ini juga dapat diperjual-belikan,
meningkatnya hubungan sosial masyarakat yang baik karena dalam mengolah sampah
kertas ini membutuhkan kerjasama orang banyak, pembangunan negara juga akan
terlihat semakin meningkat karena pengangguran semakin sedikit. Ini disebabkan
industri pengolahan sampah kertas membuka lapangan pekerjaan agar hasil dari
sampah kertas tersebut semakin optimal. Dan para pengangguran yang akhirnya
mendapat pekerjaan ini akan mendapatkan gaji. Sehingga kesejahteraan masyarakat
akan tercapai.
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusHarga
Terjangkau
Spesial
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem