Kamis, 10 Januari 2013

NEGOSIASI


Negosiasi merupakan instrumen penting dalam diplomasi. Perjanjian internasional, traktat, kerja sama antar negara, damai atau perang, bantuan dari negara lain, dan lain sebagainya merupakan hasil dari proses negosiasi. Menurut Abbe Duguet, negosiasi adalah kontak atau komunikasi antara pembuat kebijakan dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan. Pengertian negosiasi secara sempit adalah diskusi resmi yang  dirancang untuk mencapai kesepakatan bersama, misalnya antar negara yang bersengketa. Negosiasi terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
1.      prenegotiation (sebelum negosiasi)
      Prenegotiation adalah berbagai macam kegiatan yang dilakukan sebelum tahap pertama substantif formal, yaitu sebelum negosiasi sebenarnya dilakukan. Hal ini diarahkan untuk mencapai kesepakatan pada tiga hal yang perlu dilakukan, yaitu:
a.      Menyepakati keinginan untuk bernegosiasi (agreeing the need to negotiate)
Ketika kebuntuan terjadi dalam sebuah konflik, maka negosiasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan konflik tersebut dan masing-masing pihak harus sama-sama menyepakati bahwa mereka ingin melakukan negosiasi.
b.      Menyetujui agenda (agreeing the agenda)
Jika keinginan untuk negosiasi telah disepakati, yang dilakukan selanjutnya adalah membahas agenda pembicaraan dalam negosiasi seperti apa saja yang perlu dibahas nantinya.
c.       Menyetujui prosedur
Setelah agenda disetujui, tahap akhir prenegotiation adalah menyepakati prosedur negosiasi. Berikut ada empat hal utama dalam prosedur yaitu :
·         Format dari negosiasi, yaitu bagaimana negosiasi tersebut dilakukan, apakah mereka akan dilakukan secara langsung (tatap muka) atau tidak langsung. 
·         Tempat (venue), yaitu di mana negosiasi akan berlangsung
·         Delegasi, yaitu para peserta yang akan melakukan negosiasi
·         Waktu (timing) yaitu masalah tentang perlu atau tidaknya tenggat waktu untuk menyimpulkan pembicaraan


2.      Around the table negotiations
      Jika tahap prenegotiation telah berhasil dilakukan, tugas berikutnya untuk negosiasi adalah tahap around the table negotiations. Tahap ini umumnya lebih formal dan publik akan mengamati apa saja yang terjadi dalam negosiasi tersebut. Hal pertama yang dilakukan menyepakati prinsip-prinsip dasar  yang disebut sebagai formula stage. Formula stage dapat berupa pedoman negosiasi, kerangka kerja untuk perjanjian, dan dasar negosiasi.

3.      Diplomatic momentum
      Diplomatic momentum merupakan suatu tahap kesepakatan tentang tenggat atau batas waktu negosiasi. Dengan adanya batas waktu ini pembicaraan dapat dilakukan dengan lebih efektif karena harus ruang lingkup apa yang dibahas bisa semakin spesifik sehingga mempercepat pembahasan.

4.      Packaging agreements (pembuatan perjanjian)
Tahap terakhir adalah tahap pembuatan perjanjian diplomatik. Perjanjian tersebut sangat bervariasi, seperti treaty, kesepakatan, final acts, protokol, exchange notes, dan memorandum of understanding (MoU).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Share on :